bitte kein englisch

Kein Englisch, bitte!

Moin! Setelah beberapa postingan sebelumnya lebih bersifat liputan aktual tentang aktifitas yang saya lakukan bersama BUGI dan PPI Hannover, hobby sepakbola yang bisa tersalurkan setelah nonton langsung pertandingan di stadion HDI arena dan Volkswagen Arena, serta kehebohan gerhana matahari di Jerman; saat ini saya akan sedikit membahas topik ringan yaitu tentang salah satu sifat orang…

Pasar Natal di Jerman

Der Nikolausmarkt in Bad Godesberg

Bad Godesberg merupakan salah satu wilayah di Bundesstadt (kota federal) Bonn, bagian selatan Nordrhein Westfalen Jerman. Sejarah singkat tentang kota ini, sejak tahun 1949 sampai 1999 ketika Bonn menjadi ibukota Bundesrepublik Deutschland (Jerman barat), sebagian besar kantor kedutaan besar negara-negara asing terletak disini. Tidak dapat dipungkiri pada masa itu Bad Godesberg menjadi daerah penting bagi…

Pasar natal di jerman

Weihnachtsmarkt (Pasar Natal) di kotanya Beethoven Bonn

Ini adalah seri ketiga dari cerita pengalaman kami mengunjungi Weihnachtsmarkt (pasar natal) di beberapa kota di Jerman pada awal musim dingin tahun 2014. Setelah sebelumnya pasar natal di Hannover , kemudian pasar natal di Köln, saat ini saya mengajak anda melihat sukacita menyambut natal di Kotanya Beethoven, Bonn. Siapa yang tidak kenal dengan sosok legendaris…

Pasar natal di Jerman

Kemeriahan Weihnachtsmarkt (Pasar Natal) Katedral tertinggi di Jerman

Seperti kota-kota lainnya di Jerman, Köln tidak kalah antusias menyambut Natal tahun 2014 ini. Mulai dari tanggal 24 November sampai 23 Desember disekitaran Kölner Dom meriah dengan hiruk pikuk Weihnachtsmarkt atau pasar natal. Aroma Bratäpfeln (Apel panggang), Churywurst (makanan khas jerman – daging panggang dengan saos Curry), Pommes (frenchfries), mandeln (kacang almond), kue natal, chocolade,…

Salah satu yang paling dinanti-nantikan masyarakat Jerman menjelang hari raya Natal yaitu Weihnachtsmarkt atau pasar natal. Pasar natal setiap tahun diadakan di Hannover selama minggu advent di tiga lokasi berbeda di Hannover. Paling popular yaitu Historiche Weihnachtsmarkt di seputaran lokasi Marktkirche, salah satu ikon kota ini. Selain itu terdapat juga di Ernst-August-Platz, tepatnya didepan Hauptbahnhof dan yang satunya lagi terletak di Lister Meile. Pasar Natal ini dibuka sejak tanggal 26 November hingga berakhir beberapa hari yang lalu, tanggal 22 Desember 2014. Kenapa dinamakan Historiche Weihnachtsmarkt (pasar natal bersejarah) ternyata menurut sejarah singkat yang saya baca pasar natal Hannover ini adalah revolusi dari pasar jalanan yang sudah menjadi tradisi masyarakat kota ini sejak abad ke-18 yaitu kisaran tahun 1813. Awalnya pasar natal ini disebut Pasar Kristen dan digelar selama tiga hari sebelum hari raya natal 25 Desember. Kisaran tahun 1900 Pasar Kristen ini semakin berkembang namun hanya menjual pernak-pernik natal dan kerajinan tangan. Pada tahun 1906 waktu pelaksanaannya diperpanjang menjadi satu minggu, bahkan diperpanjang lagi menjadi dua minggu pada tahun 1939 serta diperbolehkannya penjual dari luar negeri. Barulah pada tahun 1974 pasar natal ini beroperasi selama tiga minggu dan berlaku hingga sekarang. Menjelang tahun 1950-an jumlah stand meningkat dan berkembang tidak hanya menawarkan pernak-pernik natal dan kerajinan tangan namun juga makanan dan minuman serta hal-hal menarik lainnya. Hiburan untuk anak-anak juga disediakan berbagai macam jenis, seperti komedi putar, games-games seru, dll. Saya sendiri sudah sejak lama menantikan moment ini, katanya pasar natal di Hannover adalah yang terbesar di Jerman. Salah satu ikon yang setiap tahunnya pasti ada di pasar natal Hannover yaitu piramida natal yang berdiri megah diantara Historiche Weihnachtsmarkt dan Hauptbahnhof Weihnachtsmarkt. Luar biasa ! tidak sabar menantikan pasar natal tahun depan… berharap bisa berjumpa lagi bersama keceriaan, kemegahan, gemerlap dan sukacita di Weihnachtsmark. Weihnachtsmarkt Hannover 2014 Weihnachtsmarkt Hannover 2014

Historiche Weihnachtsmarkt (Pasar natal Bersejarah) Hannover

Salah satu yang paling dinanti-nantikan masyarakat Jerman menjelang hari raya Natal yaitu Weihnachtsmarkt atau pasar natal. Pasar natal setiap tahun diadakan di Hannover selama minggu advent di tiga lokasi berbeda di Hannover. Paling popular yaitu Historiche Weihnachtsmarkt di seputaran lokasi Marktkirche, salah satu ikon kota ini. Selain itu terdapat juga di Ernst-August-Platz, tepatnya didepan Hauptbahnhof…

Laterne, laterne, Sone, Mond und Sterne… Brenne auf mein licht, brenne auf mein licht, aber nur meine liebe Laterne nicht ! Sepanjang minggu kedua bulan November yang baru lewat, seluruh daerah di Jerman merayakan hari Santo Martin. Jauh sebelumnya anak-anak di sekolah maupun di Kindergarten sudah mempersiapkan diri dengan membuat laterne (lentera) dan segala pernak-pernik hiasannya. Bentuk laterne ini sendiri bermacam-macam sesuai keinginan dan kreatifitas pembuatnya. Berbahan dasar kertas warna-warni yang dibentuk semenarik mungkin, diberi pengait, untuk kemudian bisa dipasangkan lilin maupun lampu kecil didalamnya sehingga memancarkan cahaya yang indah. Laterne Laterne Sudah menjadi tradisi masyarakat Jerman untuk merayakan Hari Santo Martin yang biasanya diiringi dengan arak-arakan pawai atau disebut Martinszug (Pawai Santo Martin). Kemudian dilanjutkan dengan atraksi atau drama yang diperankan oleh anak-anak sekolah maupun anak-anak di lingkungan gereja. Acara ketiga yang paling ditunggu-tunggu, setiap anak akan mendatangi rumah-rumah penduduk sambil bernyanyi lagu “laterne laterne” untuk mendapatkan cokelat dari si tuan rumah. Pawai Hari Santo Martin Pawai Hari Santo Martin Pawai Hari Santo Martin Pawai Hari Santo Martin Pawai Hari Santo Martin Pawai Hari Santo Martin Di Hannover, kota dimana saya tinggal, perayaan Santo Martin dipusatkan pada tanggal 11 November. Orang dewasa dan anak-anak turut larut dalam semarak dan kegembiraan malam itu, tak terkecuali saya. Pawai dimulai dari halaman Walddorfschule yang merupakan sekolah dari anak-anak di Gastfamilie. Diawali dengan rombongan Polisi pengawalan, kemudian korps music di barisan kedua sambil membawakan music-musik yang semakin memeriahkan iring-iringan. Yang menjadi pusat perhatian adalah sang pemeran utama yaitu Santo Martin sambil menunggang kuda dengan pakaian ala tentara Romawi. Diiringi oleh seluruh anak-anak dan orang tua sambil membawa laterne. Melewati rute keliling sebagian pusat kota dan berakhir kembali di halaman sekolah dan ditutup dengan drama singkat yang dimainkan oleh siswa kelas VI sekolah itu. Setelah iring-iringan dan drama selesai maka mulailah anak-anak berpencar mencari cokelat di rumah-rumah penduduk. Siapa yang bernyanyi paling bagus akan mendapatkan cokelat yang paling istimewa. Hehe Ich gehe mit meiner Laterne, und meine Laterne mit mir. Dort oben leuchten die Sterne, da unten da leuchten wir. Ich trag mein Licht, ich fürcht mich nicht… rabimmel, rabammel, rabumm. Sankt Martin hier, wir leuchten dir, rabimmel, rabammel, rabumm. Tradisi ini sendiri terus berkembang di Jerman, bahkan tidak hanya sebatas di kalangan gereja melainkan seluruh masyarakat dari berbagai agama dan suku yang tinggal di Jerman. Untuk tanggal perayaannya berfariasi di beberapa kota. Contohnya di Bonn tempat Marla tinggal, Hari Santo Martin dirayakan tanggal 7 November, dan kota-kota lainnya pun tidak serentak. Mungkin tergantung persiapan dari sekolah atau gereja yang melaksanakannya. Yang jelas selama minggu kedua di bulan November. Pawai Hari Santo Martin Santo Martin Siapa sebenarnya Santo Martin ? ini ceritanya yang saya dapat dari beberapa sumber : Santo Martin berasal dari Prancis namun dilahirkan di Hongaria pada tahun 316. Di usia yang belum memasuki 18 tahun, impiannya untuk menjadi tentara Romawi terkabulkan dengan melamar menjadi tentara pada kekaisaran Romawi. Martin dikenal sangat pemberani dan mempunyai banyak kawan. Yang sangat membuatnya bangga adalah apabila dia bisa menunggangi kudanya berkeliling kota, bahkan di musim dingin Martin senang berkeliling sambil menunggang kudanya. Pada suatu malam, udara sangat dingin sekali tidak seperti biasanya. Salju turun sangat tebal menutupi jalan-jalan. Walaupun dengan cuaca demikian, Martin mengeluarkan kudanya dari kandang dan menungganginya. Tak terlihat satu orangpun di jalan-jalan yang dilaluinya, juga tak seekor anjingpun yang kelihatan berkeliaran di jalan. Malam itu udara sangat dingin sekali. Semua orang berdiam di rumah dan berkumpul di depan perapian, begitu juga hewan-hewan di kandang, saling berdekatan untuk menghangatkan badan mereka. Martin mengendarai kudanya dengan lebih cepat agar tubuhnya dan si kuda cepat hangat. Akan tetapi tiba-tiba Martin melihat sesuatu tergeletak di pinggiran jalan. Dengan segera Martin menarik tali kekang kudanya untuk berhenti dan mendekati dengan sangat berhati-hati benda yang dicurigainya itu. Ketika Martin mendekat, terdengar seseorang mengerang karena kedinginan, ternyata suara itu berasal dari seorang pengemis yang berpakaian compang-camping. “Saya menggigil kedinginan” keluhnya. Tanpa ragu-ragu, Martin mengambil pedangnya dan memotong mantelnya menjadi dua bagian. Setengah dari mantel yang terpotong itu diberikan kepada si pengemis untuk menghangatkan badannya, “ku hadiahkan setengah mantel ini untukmu” kata Martin. “Terima kasih” kata si pengemis sambil membalut tubuhnya dengan potongan mantel tersebut. Dan Martinpun meninggalkan pengemis tersebut, melanjutkan perjalanannya pulang ke rumah. Malam harinya Martin bermimpi tentang Jesus yang membuatnya berubah pikiran. Martin meninggalkan kekaisaran dan tidak ingin lagi menjadi tentara Romawi. Keinginannya adalah menolong orang-orang miskin dan menjadi misionaris. Kisah tentang kebaikan Santo Martin menyebar keseluruh penjuru negeri, begitu juga dengan cerita tentang pengemis yang pernah di tolongnya, banyak di ceritakan oleh masyarakat sampai pada suatu saat, mereka menginginkan Martin menjadi Uskup kota Tours tetapi Martin tidak mau menjadi uskup karena dia berpikir tidak pantas untuk jabatan tersebut. Untuk menghindari kejaran masyarakat, Martin bersembunyi di kandang angsa dan berpikir bila dia bersembunyi di kandang angsa, pasti masyarakat tidak akan menemukannya. Tanpa diduga, dengan kehadiran Martin di kandang angsa tersebut, angsa-angsa menjadi terkejut dan membuat keributan yang luar biasa sehingga mengundang perhatian masyarakat untuk melihat apa yang terjadi. Konon menu makanan angsa untuk Hari St. Martin itu berasal dari legenda tersebut. Akhirnya mereka menemukan Martin dan memintanya untuk menjadi uskup. Martin diangkat menjadi uskup Tours pada tahun 371 dan menjalankan tugasnya dengan baik. Martin akhirnya wafat pada tahun 398.

Perayaan Hari Santo Martin di Jerman

Laterne, laterne, Sone, Mond und Sterne… Brenne auf mein licht, brenne auf mein licht, aber nur meine liebe Laterne nicht ! Sepanjang minggu kedua bulan November yang baru lewat, seluruh daerah di Jerman merayakan hari Santo Martin. Jauh sebelumnya anak-anak di sekolah maupun di Kindergarten sudah mempersiapkan diri dengan membuat laterne